Sabtu (3/12/2011) bertepatan dengan tanggal 8 Muharram 1433 H, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bertempat di green hall kampus 3 telah terlaksana suatu event yang begitu meriah. Dalam rangka milad UAD ke-51 dan Tanwir Nasyiatul ‘Aisyiah ke-2 terselenggaralah acara yang bertema: “Senandung Nada dan Dakwah”. Acara yang mengkolaborasikan artis islami dan tokoh agama ini diawali dengan serangkaian acara final lomba keagamaan dalam rangka milad, di antaranya MTQ, adzan, karya tulis ilmiah keislaman, dll di tingkat mahasiswa UAD. Penonton memadati lokasi green hall bahkan tidak cukup menampungnya, sehingga banyak penonton yang mengambil tempat di lantai dua dan tiga untuk menyaksikan acara tersebut. Sebagian besar penonton berasal dari mahasiswa UAD, selebihnya berasal dari tamu undangan, dosen dan karyawan UAD, peserta Tanwir ‘Aisyiah ke-2 yang berasal dari perwakilan NA wilayah se-Indonesia, dan masyarakat sekitar Kampus 3.
Acara dipandu oleh MC kebanggaan UAD, R. Muhammad Ali yang mengarahkan acara agar sesuai koridor yang telah ditetapkan oleh panitia. Tepat pukul 20.00 acara dimulai dengan diawali pembacaan ayat-ayat Suci Al Qur’an yang dibawakan oleh juara pertama lomba MTQ yang baru saja selesai digelar, Rahmat Hidayat dari Fakultas Hukum yang juga menggondol 2 juara di cabang lomba lainnya. Acara-acara seremonial dilangsungkan, yaitu sambutan-sambutan dari ketua panitia, M. Thonthowi, S.Ag., dilanjut sambutan dari Ketua NA, dan diakhiri dengan sambutan dari Rektorat UAD yang diwakili oleh Wakil Rektor 2, Drs. Susena, M.Hum.
Pukul 20.30 WIB Opick tiba di UAD yang meluncur dari hotel Saphier memasuki area green hall kampus 3 dan disambut meriah tepuk sorai para penonton yang mayoritas adalah remaja putri tersebut, selanjutnya artis yang tenar dengan lagu-lagu islaminya ini menuju ruang pimpinan FTI untuk beristirahat menunggu waktu untuk tampil. Sekelompok artis muda yang tergabung dalam Fatih Acapella mulai memeriahkan awal acara senandung nada tersebut. Personil yang sebagian besar berasal dari mahasiswa dan alumni UAD tersebut tampil setelah rangkaian acara pengumuman hasil lomba keagamaan.
Suara instrumen musik yang dilantunkan dari mulut-mulut personel Fatih untuk mengiringi beberapa lagu-lagu islami yang dibawakannya begitu memukau penonton yang mayoritas remaja putri. Tepat pukul 21.00 WIB suasana semakin meriah dengan tampilnya Opick di panggung dengan membawakan beberapa lagu dari albumnya yang sudah populer di telinga muslim Indonesia. Syair-syair islami yang dilantunkan Opick begitu menggugah hati para penonton. Opick dan Ust. Wijayanto diseting untuk tampil secara kolaborasi sehingga beberapa syair lagu dari Opick diselingi dengan tausyiah yang disampaikan oleh Ust. Wijayanto. Misi dakwah yang tertuang di tema acara tersebut diselipkan di acara ini yang disampaikan oleh Ust. Wijayanto yang dengan semangat dan humoris menyampaikan pesan-pesan dakwahnya. Pesan dakwah ini terutama ditujukan untuk para calon intelektual dan tentunya masyarakat. Pesan Ust. Wijayanto mengangkat tema tentang bagaimana menjaga kita agar menjadi orang yang dihargai. Ustadz yang juga suami dari pejabat Dekan Fakultas Sastra UAD ini menyampaikan beberapa poin agar orang dapat mencapai harga diri yang terbaik, antara lain menjaga intelektualitasnya dengan hafalan-hafalan Qu’an dan ilmu lainnya, memperbanyak pengalaman, selalu mencari pemecahan permasalahan yang tepat (problem solving), memajemen waktu dengan bijaksana, menghidupkan mata batin/nurani, menanamkan pendidikan berkarakter pada diri dan lingkungannya, menumbuhkan humanisme (rasa kemanusiaan yang tinggi), dan terakhir perbanyak sedekah.
Semakin larut tidak berkurang penontonnya justru bertambah padat, karena aksi Opick yang langsung berkolaborasi dengan penonton di tempat lesehan tikar-tikar yang digelar di green hall tersebut. Aksi ini dilakukan Opick atas idenya untuk menyambung pesan dakwah yang disampaikan Ust. Wijayanto tentang bersedekah. Maka Opick pun punya syair sedekah yang dilantunkan dan mengawali ide spontannya untuk mengumpulkan infak/ sedekah dari para penonton yang jika terkumpul akan diserahkan ke anak yatim. Syair “Indahnya Bersedekah” yang dilantunkannya mengiri beredarnya kotak infak di seluruh penjuru penonton. Infak/ sedekah dari penonton dihitung saat itu juga oleh panitia di atas panggung dan kolaborasi kedua tokoh tersebut tetap berlangsung. Di akhir kolaborasi diumumkan perolehan infak yang mencapai 5 juta rupiah, setelah dua tokoh tersebut ikut andil dalam membulatkan perolehan infak tersebut. Secara langsung perolehan infak tersebut diserahkan oleh Opick dan Ust. Wijayanto kepada panitia yang diwakili oleh M. Thontowi, S.Ag. untuk diteruskan ke anak yatim.
Senandung Nada dan Dakwah Tausyiah diakhiri dengan doa penutup yang sampaikan oleh Ust. Wijayayanto. (@)